Mental "Wedhus" Bangsa "Tolol" Tukang "Korup"
Pagi ini aku sudah nyampe di "Kali Garing" (;sungai kering), bersama Slamet, Mandra , Ponidi dan bu Lina. .Tuh, lho..., bu guru yang cantik, yang sempat jadi guru aku kala ngikutin kejar paket di Balai Desa. Seneng, dhah sekali-kali pergi mancing ma wanita cantik. Aku sendiri heran, kenapa, ya, bu Lina yang cantik (guru, lagi!) mau keroyo-royo (bersusah-susah, Pon! Dasar, goblogh! Masa keroyo-royo saja nggak ngerti. Katanya asli jowo, masa bahasa gituan saja nggak dhong! O.. dasar Ponidi!) ikutan mancing di "kali garing", yang klo ke sana mesthi menempuh jarak 2 km dan harus jalan kaki. Itupun mesti melewati banyak "galengan" (;pematang) sawah puanjaaaaaang banget. Kali garing sebenarnya bukanlah sungai yang benar-benar kering tanpa air sama sekali. Sungai itu memang di kenal sejak dulu kala dengan nama "Kali Garing"dan meskipun namannya seperti itu, tapi ikannya luar biasa banyaknya. Matahari masih hangat-hangat tahi kerbau karena jam masih nangkring di pinggir kali ...eh ..., maksudku di angka 7. Yang sering nangkring di di pinggir kali khan si Mandra. Habis dia nggak punya WC, sih.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Berikan Komentar Anda Dibawah Sini Jika Belum Punya Akun Google/Blogger Anda Bisa Pilih Anonymous